Rabu, 24 Juli 2013

2) Pengertian Sejarah Menurut Aristoteles

According to Aristotel : "History is a study that tells about the cycle of rise and fall of character, society, and civilization". (Sejarah merupakan suatu sistem yang mengira kejadian tersusun dalam bentuk kronologi dan semua peristiwa mas lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti yang kuat". Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung.Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi.Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat (http://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles)
Teropong Sejarah: Pada saat Aristoteles, anak dari seorang tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia lahir th 384 SM di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah) [, di Indonesia sedang terjadi gelombang Migrasi Kedua manusia-manusia Pra sejarah yang lazim disebut sebagai Kelompok orang-orang Melayu Muda atau para pakar menyebutnya sebagai Deutro Melayu. Catatan sejarah mengatakan bahwa pada zaman dahulu penduduk asli yang menghuni Nusantara adalah orang-orang Wedoid dan Austroloid, kelompok ras yang memiliki postur tubuh kekar dan berkulit hitam. Mereka bertahan hidup dengan berburu dan berpindah-pindah tempat. Sampai suatu masa, kira-kira 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi, datanglah kelompok ras baru yang disebut dengan orang-orang Melayu Tua atau Proto-Melayu. Gelombang migrasi pertama ini kemudian disusul dengan gelombang migrasi yang kedua, yang terjadi sekitar 400-300 tahun sebelum Masehi. Kelompok ini lazim disebut sebagai orang-orang Melayu Muda atau Deutro-Melayu. Akibat penguasaan teknologi bertahan hidup yang lebih baik, orang-orang Melayu Muda ini berhasil mendesak kelompok Melayu Tua untuk menyingkir ke wilayah pedalaman. Di pedalaman, orang-orang Melayu Tua yang tersisih ini kemudian bertemu dengan orang-orang dari ras Wedoid dan Austroloid. Hasil kimpoi campur antara keduanya inilah yang kemudian melahirkan nenek moyang orang-orang diIndonesia, salah satunya suku Sakai yang hidup di Kabupaten Bengkalis.

1) Pengertian Sejarah Menurut Ibnu Khaldun

Menurut Ibu Khaldun (1332-1406), pengertian Sejarah adalah : "catatan tentang masyarakat ummat manusia atau peradaban dunia, dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu". Pendapat tersebut beliau kemukakan dalam sebuah Kitab/Buku yang berjudul "Kitaab al-'Ibar Wa Biiwan; al-Mubtada' Wa al-Khabar fii Ayyaam al'Arab Wa al'Ajam Wa al-Barbar" atau sering disebut "Kitab Al Ibar" {Sejarah Ilmu}. Kitab ini diterbtkan di Kairo pada tahun 1284. Kitab ini terdiri dari 7 jilid yang didahului oleh Jilid I yang terkenal yang berjudul "Muqqadimah" Ibnu Khaldun yang lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732/ 27 Mei 1332 kemudian dikenal oleh masyarakat Dunia Internasional sebagai "Pakar Sejarah dan juga Bapak Ilmu Sosiologi" (Muhammad Taupan; "Sejarah Bilingual untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit: Yrama Widya, Bandung, 2007, Hal. 4)
Teleskop Sejarah : "Pada 1284, saat Kitab al-Ibar (Sejarah Ilmu) yang ditulis Ibnu Khaldun diterbitkan di Kairo- Mesir (Negeri Ilmu), pada tahun 1284 M/1206 Saka itu pulalah Tentara Kerajaan Singasari dikirim untuk menjajah dan menaklukan Bali sebagai implementasi gagasan penyatuan "Nusantara" yang pertama. Sumpah Palapa Patih Gajah Mada dari Kerjaan Majapahit yang juga ingin mengimplementasikan "gagasan Penyatuan Nusantara" yang kedua, baru dilakukan setelah/pasca tahun 1334 M/ 1256 Saka. (Baca :Prof. DR. Slamet Muljana: "Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit", diterbitkan oleh PT. LKiS Pelangi Aksara, hal. 248-249)

Jumat, 19 Juli 2013

"Sejarah" menurut Bung Karno

Bung Karno : Seeorang penulis (Henry Ford) berkata, "mempelajari sejarah adalah omong kosong". "History is bunk!", katanya. enulis ini tidak benar! Sejarah adalah berguna sekali. Dari mempelajari sejarah orang bisa menemukan hukum-hukum yang menguasai kehidupan manusia. Salah satu hukum itu ialah : Bahawa tidak ada bangsa bisa menjadi besar zonder (kecuali/tanpa) kerja. Terbukti dalam sejarah segala zaman, bahwa kebesaran bangsa dan kemakmuran tidak pernah jatuh gratis dari langit. Kebesaran bangsa dan kemakmuran selalu "kristalisasi" keringat. Ini adalah hukum, yang kita temukan dari mempelajari sejarah. Bangsa Indonesia, tariklah moral dari hukum ini!